Sudah ribuan
tahun Eratosthenes membuat konsep tentang geografi. Ia memakai kata
“geographica” yang berasal dari gabungan kata geo yang berarti bumi dan graphicayang
berarti lukisan atau gambaran. Jadi geografi berarti lukisan / gambaran tentang
bumi.
Dalam perkembangannya konsep geografi mengalami modifikasi dari beberapa ahli. Seperti, R. Bintarto, beliau mengatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas mengenai bumi dalam ruang dan waktu.
Sedangkan menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI), mengemukakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena / gejala geosfer dengan sudut pandang kelingkungan / kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dalam perkembangannya konsep geografi mengalami modifikasi dari beberapa ahli. Seperti, R. Bintarto, beliau mengatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas mengenai bumi dalam ruang dan waktu.
Sedangkan menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI), mengemukakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena / gejala geosfer dengan sudut pandang kelingkungan / kewilayahan dalam konteks keruangan.
Masih banyak
konsep geografi yang dikembangkan oleh para geograaf. Perkembangan kajian
geografi juga menimbulkan abstraksi atau yang biasa kita kenal sebagai Konsep
Esensial Geografi. Konsep ini antara lain :
1. Lokasi,
adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer.
Konsep lokasi dibagi atas :
a) Lokasi Absolut, lokasi
menurut letak lintang dan bujur yang bersifat tetap.
Contoh :
Contoh :
♦ Kota Samarinda terletak pada
koordinat 0°21’81″–1°09’16″ LS dan 116°15’16″–117°24’16″ BT.
b) Lokasi Relatif, lokasi
relatif disebut juga sebagai letak geografis1. Artinya lokasi ini berubah ubah
sesuai dengan keadaan disekitarnya.
Contoh :
Contoh :
♦Pada era Orde Baru Banten terletak
di Propinsi Jawa Barat, namun pada era reformasi Banten disahkan sebagai
Propinsi.
2. Jarak,
yaitu panjang antara dua / lebih tempat suatu objek. Konsep jarak terdiri
atas :
atas :
a. Jarak Mutlak,
satuan panjang yang diukur dengan satuan panjang (meter, decimeter, kilometer…)
Contoh :
Contoh :
♦ Lapangan sepak bola memiki panjang
110 meter.
b. Jarak Relatif, jarak
tempuh yang menggunakan satuan waktu.
Contoh :
Contoh :
♦ Kota Balikpapan – Samarinda dapat
ditempuh dalam waktu dua jam dengan moda transportasi darat, dan 10 menit
dengan transportasi udara.
3.
Keterjangkauan, konsep yang menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu
tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan
sebagainya.
Contoh :
♦ Kabupaten Malinau lebih mudah
dijangkau dengan menggunakan sarana transportasi sungai, seperti kapal dan
ketinting.
4. Pola,
berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.
Contoh :
♦ Pemukiman penduduk di tepian
Sungai Mahakam, Samarinda tampak memanjang mengikuti arah aliran sungai jika
dilihat dari udara.
5.
Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
Contoh :
♦ Pesisir Pulau Kalimantan rata-rata
berelief rendah dan berawa. Sementara bagian perbatasan dengan Serawak relief
tampak lebih tinggi, bergelombang dengan tanaman hutan tropik yang berfariasi.
6.
Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang
adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.
Contoh :
♦ Di Jakarta kita mengenal adanya
Kampung Ambon dan Kampung Melayu. Penamaan wialyah semacam ini juga terjadi di
daerah lain. Jika ditelusuri asal muasalnya proses ini sesuai dengan konsep
dasar geografi ….(Soal UN 2008)
A. keterjangkuan
B. nilai kegunaan
C. pola
D. Aglomerasi
E. diferensiasi area
A. keterjangkuan
B. nilai kegunaan
C. pola
D. Aglomerasi
E. diferensiasi area
7. Nilai
Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk
hidup, tidak akan sama pada semua orang.
Contoh :
♦ Suatu wilayah belum tentu
menguntungkan bagi penduduknya, tetapi mungkin sangat bermanfaat bagi penduduk
yang lainnya. Keadaan tersebut dapat dipelajari dengan menggunakan konsep ….
A. lokasi
B. jarak
C. nilai kegunaan
D. aglomerasi
E. keterjangkauan
A. lokasi
B. jarak
C. nilai kegunaan
D. aglomerasi
E. keterjangkauan
8. Interaksi
, keterkaitan ruang antara gejala satu dengan yang lain, misalnya interaksi
antara desa dengan kota akibat perbedaan budaya, sumber daya alam, dll.
Contoh :
♦ Banyak tengkulak dari kota
Samarinda membeli sayuran di daerah Lempake, Sebaliknya banyak penduduk Lempake
berbelanja pupuk dan peralatan pertanian di kota Samarinda.
9.
Diferensiasi Area, yakni fenomena yang berbeda antar suatu tempat dengan tempat
lainnya dipermukaan bumi. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu
wilayah dengan wilayah yang lainnya.
Contoh :
♦ Daerah pesisir Pulau Kalimantan
banyak tersebar hutan bakau, sementara di bagian tengah banyak tersebar hutan
hujan tropis yang lebat.
10.
Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur
yang lain pada suatu tempat.
yang lain pada suatu tempat.
Contoh:
♦ Keberadaan suatu mata air panas,
sumber-sumber gas dan danau-danau vulkanik aktif pasti berhubungan dengan
aktifitas vulkanik di kawasan tersebut. Fenomena tersebut sesuai dengan konsep
geografi ….
A. konsep interaksi
B. konsep pola
C. konsep morfologi
D. konsep keterkaitan keruangan
E. konsep jarak
A. konsep interaksi
B. konsep pola
C. konsep morfologi
D. konsep keterkaitan keruangan
E. konsep jarak
RSS Feed
Twitter
0 komentar:
Posting Komentar